Kondisi Beram jalan yang mengunakan cor Semen terlihat'sudah rusak, bahkan besi bahan dasar sudah keluar. |
SEKADAU-FAKTAPAGI.COM. PEKERJAAN pelebaran pada ruas jalan Sekadau-Tebelian Kabupaten Sintang kini sudah selesai karena tidak ada lagi kegiatan pekerjaan. Salah satu pekerjaan pada pelebaran jalan tersebut dimulai dari pemasangan turap pada sepanjang jalan yang dimulai dari titik nol berada di kawasan Simpang Empat Kayu, Desa Tekam Kecamatan Sekadau Hilir.
Diketahui, pekerjaan dengan item pelebaran jalan menuju standar ruas jalan Sekadau-Tebelian ini dianggarkan sebesar Rp. 112.041.513.000.00 Milyar, dengan kontraktor pelaksana PT. Wiranta Bhuana Raya (PT WBR) dan PT. Sarana Bhuana Jaya (PT SBJ).
Sementara itu Anjasmara, ketua Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) kabupaten Sekadau kepada awak media ini mengatakan, Beram dari Semen yang di kerjakan di sekitar Simpang Empat Kayu Lapis sepertinya kwalitas tidak sesuai, karena sudah banyak yang pecah dan berlubang, bahkan besi-besi sebagai bahan dasar sudah banyak yang keluar, hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan itu asal jadi, bahkan banyak besi yang timbul di permukaan jalan, yang dapat mencelakai pengendara motor.
"Banyak besi yang sudah timbul di permukaan jalan akibat tergerus oleh kendaraan yang lalu lalang,bahkan ada beberapa besi yang muncul di gorong-gorong, makanya bagi pengendara sepeda motor harus hati-hati jika melewati area Simpang Empat Kayu Lapis," katanya Minggu (19/03/2023) di Sekadau.
Untuk itu, kita minta pihak terkait segera mengecek ke lapangan kenapa pekerjaan yang memakan biaya cukup besar sepertinya kwalitasnya kurang baik.
"Kalau bisa besok yang berada di bekas Lening gorong-gorong di bengkok saja, agar tidak tajam, karena kalau dibiarkan seperti itu akan mudah mencelakai pengendara motor,"ingatnya.
Menurut dia, pihak konsultan sebagai pengawas harusnya memperhatikan setiap item pekerjaan yang akan dikerjakan. Kalau cara kerjanya seperti itu maka jalan itu tidak bisa bertahan lama.
"Bahkan sekarang kondisi sudah mulai rusak, Beram jalan yang dibuat dari rangka semen susah banyak yang pecah dan berlubang," katanya.
Besi bahan dasar di gorong-gorong yang dapat membahayakan pengguna jalan. |
Untuk ia meminta kepada semua pihak terutama Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Dirjen Bina Marga Wilayah II Kalimantan barat hendaknya mengecek ke lapangan bagaimana pekerjaan itu dilaksanakan.
Dikonfirmasi kepada pihak Johanes dari PT.Nindya terkait keluhan warga tersebut ia mengatakan, terimakasih informasinya,kita akan segera cek ke lapangan untuk mengetahui kebenarannya
"Terimakasih informasinya, kita akan cek ke lapangan," tulisnya (tar)