AKP. Sulastri. |
SANGGAU-FAKTAPAGI.COM. Dalam catur wulan pertama ditahun 2023 kejahatan dan kekerasan terhadap Perempuan dan anak meningkat drastis di kabupaten Sanggau. Hal ini dikatakan oleh Kapolres Sanggau melalui Kasat Reskrim AKP Sulastri, kepada sejumlah awak media, ia mengatakan, bahwa kasus kejahatan terhadap perempuan dan anak meningkat di setiap bulannya,pada pertengahan caturwulan ini sudah hampir 20 kasus.
Dirinya mengaku sedih jika membahas kasus kekerasan perempuan dan anak, padahal baru pertengahan bulan ke empat tahun 2023 saja kasusnya sudah hampir 20 kasus. Jika melihat angka ini tentu sangat tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
"Bayangkan saja,dalam setahun pada tahun 2022 lalu, hanya terjadi 20 kasus. Sedangkan di tahun ini baru saja memasuki pertengahan bulan April kasusnya sudah mendekati 20 kasus. Apalagi sampai nanti sampai akhir tahun, bisa-bisa bertambah lagi kasusnya," kata AKP Sulastri Kasat Reskrim Polres Sanggau ditemui diruang kerjanya, Selasa 18/3/2023.
Menurut Sulastri, saat ini pihaknya akan berupaya berbuat semaksimal mungkin untuk menekan agar kasus kekerasan seksual tidak bertambah lagi.
Namun,kata dia lagi, agar bisa terwujud semua pihak harus berperan, mulai dari para orang tua di rumah, maupun para guru ketika disekolah serta peran semua stekholder yang ada.
Untuk mengawasi gerak gerik anaknya masing-masing dari pengaruh dunia maya.Karena dari kejadian ini pengaruh dunia maya sangat rentan, sehingga dengan umur anak-anak yang masih labil sangat gampang terpengaruh dengan konten-konten yang mengandung seksual.
“Ia mengajak semua pihak untuk bahu- membahu untuk mencegah kejadian ini, tugas ini tidak semat-mata hanya tugas dari kepolisian saja, ayo semua pihak harus terlibat, untuk selalu waspada untuk menjaga hak-hak anak,"ajak Kasat.
Karena kata dia lagi, anak-anak adalah aset bangsa di pundak mereka tugas berat untuk melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa ini, jika mental mereka rusak maka kedepan bangsa ini akan mengalami krisis Sumber daya Manusia, apa lagi kedepan tantangan dunia akan semakin ketat. Dibutuhkan SDM yang handal agar bisa bersaing.
Menanggapi meningkatnya kasus kejahatan terhadap perempuan dan anak, anggota DPRD Kabupaten Sanggau Epifania Ratih Kumala Dewi mengaku prihatin dengan tinggi kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan.
"Kita prihatin dengan meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak, saya merasa miris mendengarnya betapa menyedihkan keluarga korban,"ujar Politisi Golkar yang siap kembali berlaga di tahun depan ini.
Ia meminta kepada pelaku yang sudah dilaporkan harus diproses dan dihukum maksimal. Agar ada efek jera terhadap para pelaku kejahatan terhadap anak. Hal ini guna menghindari terulangnya perlakuan serupa.
"Jangan sampai kasus seperti ini terus terulang, kepada para pelaku saya minta di hukum seberat-beratnya,agar ada efek jera,"pintanya dengan nada marah.
Menurut Ratih, perlu ada kesadaran semua pihak, untuk menjaga anak anak agar terhindar dari hal yang merusak masa depan mereka.
"Secara sosial, kasus-kasus yang menjadikan anak sebagai korbannya memang masih kerap kita dengar," akunya.
Kasus ini terkesan sering kali terjadi, hal ini tentu menghendaki agar kita semua untuk semakin meningkatkan kewaspadaan demi keselamatan anak-anak dari kejahatan yang mengintainya,” ujarnya melalui telpon seluler.
Ia menambah, harus ada edukasi yang maksimal kepada masyarakat agar memiliki kesadaran yang tinggi dan peka terhadap kejadian-kejadian yang sangat berdampak cukup serius bagi masa depan anak.
"Jika melihat dan mendengar kejadian tersebut jangan takut melapor, agar pelaku ada efek jera ketika mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatannya,"tutupnya.(Tino).