Hasan bersama wakil bupati Subandrio ketika menghadiri Gawai Nyapat Taon di dusun Seguti Merah, Sabtu (13/05/2023) malam. |
Sebab, pada hari raya keagamaan seperti Natal dan Paskah warga tidak sempat bersilaturahmi,sebab semua sama-sama merayakan.
"Jadi pada hari Gawai inilah tempat mereka saling bertemu dan bersilaturahmi," tulisnya, Minggu (14/05/2023) kepada awak media ini.
Jadi lanjut Hasan, tradisi seperti ini hendaknya terus kita lestari dan pertahankan, meskipun Gawai adalah indentik dengan minum, namun seperti kita ketahui sangat jarang terjadi keributan antar warga, sebab, mereka sudah bisa mengendalikan diri, lagi pula ajang tersebut betul-betul di manfaatkan sebagai ajang untuk bertemu dengan sanak keluarga dari Kampung berlainan.
Pada puncaknya lanjut dia, Gawai penutup dilaksanakan di kota kabupaten yang disebut Gawai Dayak, Gawai Dayak tersebut dilaksanakan setelah semua Kampung selesai melaksanakan Gawai, baru ditutup dengan Gawai Dayak.
"Pada Gawai Dayak artinya adalah penutup semua kegiatan Gawai, jika sudah di tutup dengan Gawai Dayak artinya tidak ada Gawai Lagi di Kampung-kampung," sebut Hasan.
Kepada seluruh masyarakat Dayak di kabupaten Sekadau ia mengucapkan Selamat melaksanakan Gawai Nyapat Taon, semoga dengan Gawai ikatan persaudaraan kita lebih erat lagi.(tar).