Kondisi jalan Sekadau-Rawak yang berdebu yang bisa merusak kesehatan warga, |
SEKADAU-FAKTAPAGI.COM. Terman ketua Rukun Tetangga (RT) 06 Desa Selalong meminta agar kontraktor yang mengerjakan ruas jalan Sekadau-Rawak memperhatikan kesehatan warga Sekitar, pasalnya pengerjaan ruas jalan tersebut saat ini sedang berlangsung, karena jalan tersebut saat ini baru di timbun mengunakan tanah campur Semen, sehinga jika musim kemarau jalan tersebut berdebu.
"Kami yang kena debu, gatal-gatal karena tanah tersebut campuran Semen sehinga debu tanah bercampur Semen sangat tidak nyaman, bahkan batuk-batuk," katanya kepada media ini Rabu (03/05/2023) di Selalong.
Ia meminta agar perusahaan yang mengerjakan jalan itu lebih peka terhadap kondisi masyarakat sekitar, apalagi warga yang bermukim di wilayah jalan yang belum di Aspal, jika truk-truk lewat maka debu akan berterbangan ke rumah warga memenuhi lantai rumah, apalagi jika ada warga yang berjualan.Debu pun hinggap pada barang-barang yang dijual, sehinga pembeli enggan untuk berbelanja.
"Secara ekonomi warga tentu sudah di rugikan,"katanya.
Jika memang pihak kontraktor tidak mau bayar sopir mobil tangki untuk nyiram jalan, warga Selalong juga banyak yang bisa jadi driver, kita bisa bantu nyetir asalkan jalan itu bisa di siram, sebab debu yang bercampur Semen sangat menganggu kesehatan, kulit bisa gatal-gatal dan bisa batuk-batuk akibat menghirup debu setiap hari.
"Kita minta pak gubernur sebagai pimpinan kami, tolong berikan teguran kepada pihak kontraktor agar jalan itu bisa di siram, ketika musim kemarau,"pintanya.
Kita senang jalan itu dibangun, tapi tolong perhatikan kesehatan warga setempat, jangan bangun jalan lalu mengorbankan kesehatan warga, apalagi jika ada Balita yang bermukim di wilayah tersebut, kan kasihan.
Seharusnya lanjut dia, hal-hal seperti ini tidak harus di minta, perusahaan yang notabenenya diisi oleh orang-orang yang berpendidikan seharusnya lebih paham terhadap kondisi ini, bayangkan saja kalau setiap hari warga dan Balita harus menghisap debu tanah yang bercampur Semen, apa dampaknya untuk kesehatan,?
"Jadi kita minta pihak perusahaan harus peka terhadap hal ini, lagi pula air tidak sulit tingal sedot di sungai tidak perlu bayar," ucapnya.
Jalan yang dikerjakan oleh PT. Hendra Putra Mandiri dengan nilai kontrak Rp. 19 Milyar dengan masa waktu 365 hari Kalender seperti cuek bebek dengan keluhan warga sekitar.
Pantauan awak media di lapangan Kamis (04/05/2023) belum ada upaya untuk menyiram jalan tersebut dengan air untuk menghilangkan Debu.
Di konfirmasi kepada Wijianto Perwakilan dari PT. Hendra Putra Mandiri (HPM) sebagai pihak kontraktor terkait keluhan warga tersebut ia sepertinya kurang tanggap,
"Saya tidak bisa jawab lewat telpon, kalau mau temui saya dilapangan, nanti pakai telpon bisa berhalaman-halaman yang di tulis," kilahnya.
Namun, ketika yang bersangkutan tidak mau di konfirmasi lewat telpon, awak media ini turun kelapangan Kamis (04/05/2023),sampai di lokasi ketika awak media ini ingin menemui Wijianto dengan terlebih dahulu menghubungi melalui telpon seluler agar mudah ditemui,namun ia hanya mengatakan sedang di proyek dengan tidak memberikan tempat yang pasti. Akhirnya awak media ini gagal menemui Wijianto, atau itu hanya sekedar trik untuk menghindar dari media,(tar).