Hasan,SE |
SEKADAU-FAKTAPAGI.COM. Kisruh terkait hasil seleksi terhadap tiga orang anggota BAWASLU kabupaten Sekadau masih menggelinding, pasalnya banyak kalangan protes terhadap hasil seleksi dari tim seleksi (Timsel). Sepertinya hasil kesehatan dan tes wawasan yang dilakukan oleh Timsel tidak mengakomodir masyarakat adat terbesar dikabupaten Sekadau.
"Kami kecewa sekali kepada Timsel yang dinilai tidak independen, tidak transparan serta tidak melihat kondisi didaerah," kata Hasan salah seorang anggota DPRD kabupaten Sekadau kepada media ini,Selasa (08/07/2023) melalui pesan singkatnya.
Menurut penilaian dia, sepertinya ada sesuatu yang tidak wajar dalam semua proses seleksi tim, masih mau ada rasa keadilan dalam menentukan setiap anggota Bawaslu, agar lebih memperhatikan kondisi wilayah serta aspirasi masyarakat. Kiranya penetapan anggota Bawaslu lebih melihat dua suku terbesar di kabupaten Sekadau yakni masyarakat adat DAYAK dan MELAYU.
"Kami minta perlu ada kesetaraannya dalam menetapkan anggota Bawaslu kabupaten Sekadau, sehingga aspek Keterwakilan menjadi perhatian Timsel," pinta Hasan
Sebab lanjut dia, dalam tugasnya Bawaslu dalam Pemilihan Umum (Pemilu) selain sebagai pengawas Bawaslu juga bertindak sebagai pengadil terhadap pelanggaran pemilu,oleh karenanya sebagai anggota Bawaslu mereka nantinya harus mengerti karakteristik masyarakat yang diawasi dan di adili, supaya tidak terjadi hal-hal tidak kita inginkan serta bisa menabrak kearifan lokal. Sebab semua peserta yakni kontestan dan masyarakat pemilih berasal masyarakat adat.
Untuk itu kami berharap agar pihak-pihak terkait seperti Bawaslu Provinsi dan Bawaslu pusat mendengar suara akar rumput, supaya dalam pelaksanaan pesta demokrasi nanti tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.
"Kita minta Bawaslu Provinsi Kalimantan Barat dan Bawaslu pusat mendengar aspirasi masyarakat adat," ingatnya.(tar).