Pasien atas nama Martinus Darni paling kiri baju hitam saat sedang diperiksa di salah satu ruangan, RSUD dr.Soedarso, Kamis (25/04/2024) di RSUD dr Soedarso Pontianak |
SEKADAU-FAKTAPAGI.COM. Berita sebelumnya yakni Pasien atas nama Martinus Darni yang mendapat rujukan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kabupaten Sekadau tanggal 16 April 2024 ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sudarso Pontianak sampai sekarang belum juga mendapatkan perawatan yang memadai, padahal kondisi pasien yang mengidap kelenjar getah bening, sudah semakin memperihatinkan, pasalnya benjolan yang di leher bagian sebelah kiri sudah pecah dan berlubang, sehingga pasien saat ini kondisinya semakin parah, ditambahkan lagi tekanan mental, sebab sudah sejak tanggal 16 April lalu berada di Pontianak belum di tangani secara intensif.
"Kami sudah kesulitan biaya untuk tingal lebih lama lagi di Pontianak," keluhnya.
"Mau nemui dokter saja susah, padahal kami warga dari kampung jauh dari Sekadau berharap agar sampai di Pontianak segera ditangani,," kata Darni kepada media melalui pesan WhatsAppnya Rabu (24/04/2024) siang.
Minggu lalu kami sudah ketemu dokter bedah Onkologis atas nama dr Eko, beliau sudah janji kalau hari Rabu saya akan di beri penjelasan tentang tindak apa yang dilakukannya medis terjadi penyakit dirinya, sebab beberapa hari sebelumnya dirinya sudah direkam jantung, tapi mirisnya ketika hari Rabu tanggal 24 April setelah ada janji dengan dokter Eko, dirinya kembali harus menunggu, karena imponya dokter Eko mendadak tugas luar, padahal kemarin sudah janji untuk ditangani penyakit saya.
Lalu hari Rabu tanggal 24 April ketika mau ketemu dokter impo dari perawat katanya dokter lagi keluar kota. "Kami harus menunggu lagi entah sampai kapan tidak jelas," katanya.
Ia meminta kepada pihak-pihak yang berkompeten untuk memberi teguran kepada Menejemen Rumah Sakit tersebut, agar segera memberikan tindakan kepada penyakit yang saya alami.
"Kondisi saat ini saya sudah kehabisan obat, sehingga mau minum obat sembarangan tanpa resep dokter tidak berani," tulisnya.
Menanggapi berita tersebut Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang namanya engan di publikasi, mengatakan, bahwa pihaknya telah menghubungi Menejemen RSUD dr. Soedarso, dan dirinya telah mendapatkan klarifikasi terkait penyakit yang diderita oleh pasien atas nama Martinus Darni (41).
Bahwa pasien akan dilakukan tindakan Kemoterapi, namun sebelum dilakukan tindakan kemoterapi tersebut pasien harus menjalani beberapa pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan darah, foto rontgen dan rekam jantung serta konsultasi ke dokter spesialis jantung sehingga memerlukan waktu.
"Pada saat berita tersebut rilis pada tanggal 24 April 2024 pasien sedang dilakukan pemeriksaan jantung (rekam jantung) dan tidak ditelantarkan,"ucapnya.
Dikatakan dia lagi, bahwa pasien telah ditangani oleh dr. Eko Rustianto Suhardiman, M.Si, Sp.B (K) Onk., FINACS. Selain sebagai Dokter Bedah Onkologi, dr Eko juga merangkap sebagai Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan.
"Pada hari ini Kamis tanggal 25 April 2024, dr. Eko telah memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada pasien dan keluarga tentang diagnosa, tatalaksana dan risiko penanganan dari penyakit yang diderita oleh pasien,"ungkapnya.
Pasien kata dia lagi, telah diberi kesempatan bertanya terkait penanganan yang akan dilakukan sebagai klarifikasi dari penjelasan dr. Eko sehingga pasien paham dan mengerti. Lalu mengenai pemeriksaan penunjang yang dilakukan kepada pasien sebelum pelaksanaan pemberian Kemoterapi merupakan prosedur yang harus dilaksanakan sebagai tindakan keselamatan dan keamanan pasien. Karena pemberian Kemoterapi mempunyai efek terhadap organ tubuh, salah satunya berefek kepada jantung. Pasien yang akan di kemoterapi harus dipastikan terlebih dahulu kondisi tubuhnya. Tatalaksana pasien yang akan diKemoterapi bersifat terjadwal dan tidak cito (harus sesegera mungkin).
"Saat ini pasien telah mendapatkan penanganan untuk tindaklanjuti pelaksanaan Kemoterapi," bebernya (tar)