Foto bersama dengan PPL usai pembukaan Rakor P3L, Selasa(07/05/2024) di gedung PKK Sekadau. |
SEKADAU-FAKTAPAGI.COM. Wakil Bupati (Wabup) Sekadau Subandrio, SH.MH membuka secara resmi kegiatan Penyusunan Program Penyuluh Pertanian Lapangan (P3L) tahun 2025, Selasa (07/05/2024) di Gedung PKK Sekadau.
Dalam arahannya mantan ketua KPU dua periode ini mengatakan, pentingnya para PPL diberikan Bimbing Teknis ( Bimtek) sebagai penyegaran ingatan pelajaran tentang pertanian sesuai begron pendidikan. Sebab, PPL sebagai ujung tombak pelayanan visi dan misi pemerintah daerah, karena dari empat visi hanya satu yang leding sektornya di dinas lain,yakni Infrastruktur. Sedangkan yang lain seperti Perkebunan, Pertanian dan Perikanan leding sektornya ada di DKPPP.
Ini sudah tahun ke tiga pelaksanaan visi misi pemerintah, yang paling mendesak adakah segera melaksanakan verifikasi terhadap lahan kelompok tani yang akan mendapatkan bantuan bibit Kelapa Sawit.
"Tugas yang paling mendesak untuk segera dilakukan oleh PPL adalah segera verifikasi lahan milik kelompok tani," pinta Wabup.
Dibidang lain lanjut dia, seperti tanaman palawija,tugas PPL yang utama adalah bentuk kelompok tani, paling tidak satu kecamatan ada sekitar lima kelompok tani, karena pemerintah daerah akan mengalokasikan dana bantuan kepada petani sayur.
"Kita minta kebutuhan sayur mayur untuk masyarakat kabupaten Sekadau tidak perlu lagi bawa dari luar," pinta Wabup.
Tugas ini ada di pundak PPL, setelah dibentuk kelompok tani lalu langkah selanjutnya adalah dibina kemudian salurkan bantuan.
Hal yang sama juga pada bidang Perikanan, berikan edukasi kepada petani seperti apa membuat kolam ikan yang baik untuk berternak ikan, pemerintah daerah selalu siap berikan bantuan bibit ikan kepada petani. "Namun harus ada kelompok tani agar bisa di bantu," ingatnya.
Jika tiga visi ini bisa dilaksanakan dengan baik oleh tenaga PPL dilapangan lanjut dia,maka tidak perlu waktu lama masyarakat Sekadau bisa sejahtera.
Sebab, hanya dengan pertanian perputaran uang bisa cepat, karena hanya potensi ini yang kita miliki, jika perputaran uang bisa cepat dampaknya, daya beli meningkatkan
"Karena hanya bidang pertanian yang bisa menghidupi masyarakat, karena 83 persen rakyat Sekadau hidup dari pertanian," kata Wabup.
PPL lanjut dia harus mampu mengedukasi petani, sekecil apapun bantuan pemerintah harus berguna untuk kesejahteraan masyarakat.
Saat ini produksi ikan di kabupaten Sekadau menurun, ini juga bisa menjadi perhatian bersama, segera bentuk kelompok tani, berikan edukasi dengan baik kepada petani.
Lakukan flowup terhadap semua bantuan yang sudah diberikan kepada petani, sejauh mana hasilnya,apakah semua bibit sudah ditanam, contoh pemerintah sudah salurkan bantuan 9 ton bibit Jagung. Menjadi tugas PPL untuk segera mengecek apakah sudah ditanam atau belum.
"Lahannya dimana seperti apa perkembangan tanaman baik apa tidak, semua itu harus di flowup oleh rekan-rekan PPL," saran Wabup.
Masih dikatakan dia, sebagai penunjang lainnya, tahun ini kita akan rekrut tenaga workshop untuk perbaikan Alsintan yang rusak, kita sudah anggarkan tahun ini, jika ada Alsintan yang rusak dan yang tidak dipakai sebaiknya segera bawa ke workshop untuk di perbaiki. Hal ini dilakukan oleh pemerintah agar petani tidak perlu jauh untuk perbaikan Alsintan.
Semua ini kata dia, kita lakukan hanya untuk mewujudkan cita-cita bersama yakni untuk mensejahterakan masyarakat Sekadau.
*Karena sejatinya inilah tujuan mulia pemerintah dan masyarakat Sekadau," kata Wabup.
Sementara itu Plt kepala Dinas Kerajinan Pangan, Perkebunan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) kabupaten Sekadau Drs Sandae,M.si dalam sambutannya mengatakan, dulu jumlah PPL hanya 25 orang, dari jumlah ini mereka harus melayani 87 desa sebelum ada pemekaran, setelah pemerintah sekarang sejak kepemimpinan pak Aron dan pak Subandrio jumlah PPL di tambah menjadi 69 orang, jika di kalkulasikan dengan jumlah desa yang sekarang kurang lebih 90 desa, artinya memang masih kurang jika di bagi satu desa satu orang PPL.
"Kedepan kita lakukan penambahan agar satu desa ada satu orang PPL," kata Sandae.
Sebagai leding sektor yang menjadi tumpuan program infrastruktur Pertanian, Perkebunan dan Perikanan untuk Kesejahteraan Masyarakat (IP3K) menjadi tugas berat kita untuk merealisasikan program tersebut.
Yang tak kalah pentingnya, tahun ini kita defisit beras hampir 5 ton padahal tahun sebelumnya kita surplus. Agar bisa surplus kembali kita harus mencari cara, misalnya mengerahkan kelompok tani untuk menggarap lahan baru.
Selain itu lanjut dia, sebagai penunjang pekerjaan dilapangan data yang harus kita pegang. "Data sebagai penunjang harus siap dan valid, agar ketika bekerja dilapangan kita bisa mengambil keputusan yang tepat," sarannya.
Kita minta meskipun hasil kerja PPL tidak di awasi secara langsung, namun dari hasilnya kita bisa ketahui apakah PPL betul-betul bekerja dengan baik. Misalnya tahun ini kita jarang mengelar panen perdana, artinya tidak ada penanaman.
"Tolong kepada PPL supaya lebih aktif untuk terjun dan melatih petani agar setiap tahun ada panen padi," harapnya.
Hadir pada kegiatan tersebut, para Kabid serta seluruh PPL.(tar)