Berfoto bersama usai penandatanganan prasasti ODF, Desa Nanga Biaban, Rabu (15/05/2024) di Biaban. |
SEKADAU-FAKTAPAGI.COM. Wakil Bupati (Wabup) Sekadau, Subandrio, SH.MH menghadiri acara deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atua yang kerap di kenal dengan Open Defecation Free (ODF) desa Nanga Biaban kecamatan Sekadau Hulu kabupaten Sekadau di lapangan bola depan kantor desa Nanga Biaban, Rabu (15/5/2024) di Biaban.
Deklarasi 3 pilar yang di maksudkan adalah stop BABS, cuci tangan pakai sabun serta pengolahan air minum dan makanan rumah tangga.
Dalam arahannya Wabup memberikan apresiasi kepada jajaran perangkat Desa Nanga Biaban dan seluruh masyarakat Nanga Biaban yang telah bahu membahu bergotong royong dalam menerapkan sanitasi total berbasis masyarakat pilar 1 sampai 3.
"Mewakili Pemkab Sekadau saya sangat mengapresiasi terkait perubahan perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat," kata Wabup.
Hal ini lanjut dia, tentunya harus menjadi contoh bagi desa-desa yang lain, ternyata dengan STBM kita bisa berubah. Sebab Desa STBM akan dapat diwujudkan salah satunya melalui deklarasi ODF. Hanya dengan ODF kita dapat menurunkan penyebaran penyakit yang berbasis lingkungan, seperti diare, Thypoid, Cacingan dan lain sebagainya. Penyakit tersebut bisa menjadi penyebab timbulnya kondisi Stunting pada bayi dan anak-anak.
Salah satu tujuan yang ingin dicapai dari STBM adalah terwujudnya kondisi sanitasi total melalui pemberdayaan masyarakat.
"Tujuan yang ingin dicapai dari STBM adalah terwujudnya kondisi sanitasi total melalui pemberdayaan masyarakat, dimana seluruh komponen masyarakat mampu melakukan 5 Pilar STBM,"katanya.
Dikatakan dia lagi, bahwa desa ODF merupakan cikal bakal terwujudnya sebuah Kabupaten yang sehat dan warganya terhindar dari Stunting dan berbagai penyakit,tutupnya.
Sementara itu Henry Alpius Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP dan KB) kabupaten Sekadau dalam paparannya mengatakan dirinya sangat apresiasi niat masyarakat dan pemerintah desa Nanga Biaban yang sudah mampu melaksanakan ODF.
"Saya mengucapkan selamat kepada masyarakat pemerintah desa Nanga Biaban dan semua pihak yang telah bekerjasama sehingga mampu mendeklarasikan desanya menjadi desa ODF," ucapnya.
"Sumber penyakit berasal dari lingkungan yang sehat, oleh sebab itu kebersihan lingkungan harus kita jaga bersama," ujarnya.
Dikatakan Henry ada 5 hal yang harus dilaksanakan untuk menerapkan hidup sehat dalam keluarga dan masyarakat.
Desa Nanga Biaban saat ini sudah melaksanakan 3 dari 5 pilar tersebut yaitu:
1. Stop buang air besar sembarangan.
2. Cuci tangan pakai air bersih dengan air mengalir.
3. Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga.
4. Pengelolaan sampah rumah tangga
5. Pengelolaan limbah cair rumah tangga.
"Kabupaten Sekadau saat ini adalah peringkat pertama di Kalimantan Barat terkait ODF," kata Henry.
Sementara itu Ado kepala desa Biaban dalam sambutannya mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi dukungan dari dinas kesehatan kabupaten Sekadau yang telah membimbing masyarakat sehingga deklarasi ODF di desa Nanga Biaban bisa dilaksanakan.
"Kami masyarakat desa Nanga Biaban mengucapkan banyak terimakasih kepada dinas kesehatan kabupaten Sekadau, khususnya puskesmas kecamatan Sekadau Hulu yang telah membimbing kami, sehingga kegiatan ODF ini bisa kita laksanakan pada hari ini," ucapnya.
Di katakan dia lagi, Desa Nanga Biaban ada 250 Kepala keluarga (KK) dengan jumlah penduduk sampai saat ini berjumlah 1.090 jiwa, dan kami minta kepada pemerintah kabupaten Sekadau, supaya bisa memperhatikan insfratruktur di desa Nanga Biaban, mengingat desa Nanga Biaban juga memiliki banyak objek wisata yang tentunya banyak diminati oleh para wisatawan.
Terkait dengan kesehatan, ia berharap kepada dinas kesehatan kabupaten Sekadau untuk bisa menempatkan tenaga medis yang bisa selalu standby Puskesdes.
"Saya berharap kepada dinas kesehatan kabupaten Sekadau untuk bisa menempatkan Tenaga medis yang standby di desa Nanga Biaban," harapnya.
Karena sampai saat ini tenaga medis di desa Nanga Biaban tidak ada yang standby di desa Nanga Biaban, tutupnya.(tar).