Kondisi Stegher penyeberangan Seberang Kapuas pada malam hari (istimewa) |
SEKADAU-FAKTA-PAGI.COM.Warga kabupaten Sekadau mengaku kesal karena minimnya sarana penerangan disekitar Dermaga penyeberangan Stegher pasar Sekadau. Kesalnya warga tersebut tentunya ada alasan, bagaimana tidak, Dermaga Stegher penyeberangan untuk menuju ke Seberang Kapuas intensitas lalulintasnya sangat padat, karena selama 24 jam Dermaga tersebut ada kegiatan lalulintas terutama untuk pasokan sayur mayur ke pasar Sekadau.
"24 jam intensitas lalulintas di Dermaga seberang Kapuas tak berhenti, subuh jam 02,00 wib dermaga tersebut sudah ramai dipenuhi oleh para pedagang sayur," katanya David kepada media ini, Selasa(11/072024) melalui pesan singkatnya.
Selain itu kata dia, kami juga ada setor ke Dishub, tujuannya tentu agar fasilitas penerangan di sekitar Dermaga kiranya bisa baik, agar aktifitas masyarakat yang mengunakan Dermaga tersebut lancar.
Dikonfirmasi kepada Hermansyah kepala dinas Perhubungan kabupaten Sekadau terkait keluhan warga tersebut ia melalui pesan WhatsApp ia mengatakan, baru sekitar seminggu fasilitas Penerangan Jalan Umum (PJU) rusak Bolam lampunya. Kita masih mencari jalur yang rusak.
"Saat ini kami (Dishub) masih mencari Bolam lampu PJU yang rusak, karena selama ini lampu tersebut nyala," katanya.
"Namanya juga alat elektronik pasti ada rusak, sementara dana pemeliharaan kecil, sedangkan kita harus menanggani perbaikan seluruh lampu PJU di kabupaten Sekadau," tulisnya.
Dikatakannya dia lagi, titik PJU saat ini yang menjadi perhatian Dishub ada sekitar 853 titik, dan 36 titik PJU dengan menggunakan solar Cell, semua itu adalah elektronik yang rentan mengalami kerusakan, dan titik PJU tersebar di tujuh kecamatan yang ada di kabupaten Sekadau,
"Jadi total PJU yang harus ditangani oleh Dishub selama ini ada 889 titik," tulis Herman.
Sedangkan jasa sandar hanya Rp.2 ribu rupiah untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD), Rp 1.000 rupiah masuk asuransi dan hanya Rp.2000 permotor Klotok. Pendapat sehari hanya berkisar Rp.70-90 ribu rupiah..
"Bahkan tidak sampai Rp 100 ribu perhari pendapatan dari retribusi sandar Kapal dari Dermaga tersebut," tulis Herman.
Kami Dishub berkeinginan untuk melayani masyarakat sebaik mungkin, hanya saja yang sifatnya elektronik tentu banyak kendala ditambah lagi biaya pemeliharaan sangat minim, karena untuk memperbaiki titik PJU kami menggunakan pihak ketiga.
"Untuk PJU di Stegher semoga saja dalam waktu bisa tertangani," tulisnya.(tar)