Sunardi |
"Jika ada yang berkampanye demikian sebaiknya jangan didengar, karena sejatinya tujuan dari kampanye adalah penyampaian visi dan misi," katanya Rabu (23/10/2024) melalui pesan singkatnya.
Menurut dia, masyarakat jangan mudah di provokasi oleh oknum-oknum tersebut yang sengaja ingin memecah belah masyarakat Sekadau. Karena berkampanye membawa isu suku agama dan RAS, karena jika dibiarkan,maka isu itu bisa menjadi pemicu retaknya hubungan antar masyarakat yang sudah baik selama ini. Lagi pula ajang Pemilukada bukan ajang memilih pemimpin agama, tapi kita memilih seorang yang akan menjadi pemimpin Daerah dan Kepala Pemerintahan.
"Jika ada yang berkampanye mengunakan isu Agama dan RAS, artinya oknum tersebut sengaja ingin memecah belah persatuan antar sesama di kabupaten Sekadau," tegasnya.
Kabupaten Sekadau Sekadau lanjut dia, terdiri dari berbagai suku dan agama, jadi kalau hanya di rusak untuk kepentingan politik, artinya oknum tersebut hanya ingin mementingkan diri sendiri, dengan mengorbankan masyarakat demi kepentingan sesaat.
"Orang tersebut sengaja ingin memecah belah persatuan yang sudah terjalin dengan baik antar sesama masyarakat Sekadau selama ini," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan jika ada kandidat yang berkampanye mengunakan Suku, Agama dan RAS adalah bentuk pembodohan, karena sejatinya Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) bukan sebuah ajang untuk memilih pemimpin agama atau pemimpin suku, tapi untuk memilih seorang pemimpin Daerah yang mana dalam pekerjaan seorang kepala Daerah tidak ada kaitan sama sekali dengan kesukuan dan agama. (tar).