Hadiri Deklarasi ODF, Aron Sebut, Untuk Menunjang Program Makan Siang Gratis, Pemkab Siapkan Dana 50 Milyar. - Faktapagi.com

Kamis, Januari 09, 2025

Hadiri Deklarasi ODF, Aron Sebut, Untuk Menunjang Program Makan Siang Gratis, Pemkab Siapkan Dana 50 Milyar.

 

Bupati Sekadau Aron,SH saat menandatangani prasasti ODF di Desa Seraras, Rabu (08/01/2025) di Seraras.
SEKADAU-FAKTAPAGI.COM. Bupati Sekadau Aron,SH pada saat menghadiri kegiatan Deklarasi sanitasi total berbasis masyarakat pilar 1 dan 3 desa Seraras menyebutkan bahwa untuk menunjang program pemerintah pusat makan gratis bagi pelajar Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama pemerintah daerah dibebani biaya agar program tersebut bisa berjalan dengan baik. "Diperkirakan Pemerintah Daerah harus menyiapkan dana sekitar Rp Milyar," katanya Rabu (08/01/2025) di Seraras.

Mengenai Deklarasi Open Defecation Free (ODF) atau Tidak Nuang Air Besar Sembarangan (BABS) di Desa Seraras merupakan sebuah momentum bersejarah, karena kita semua sepakat,mulai saat ini, untuk merubah kebiasaan buang air besar di sembarangan tempat, karena untuk merubah perilaku hidup sehat bukan perkara mudah, hal itu memerlukan tekad kita bersama berikut masyarakat desa Seraras. Jika semua desa sudah bisa ODF maka tidak lama lagi kita akan melaksanakan ODF kabupaten.

Agar semua itu bisa cepat terwujud, maka saya minta kepada seluruh camat untuk melihat APBDes supaya harus ada item untuk mengakomodir kegiatan ODF. "Bagi desa yang belum ODF, tujuan agar kita bisa mencapai target untuk merubah pola hidup masyarakat," ingatnya.

Pada kesempatan itu ia menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas partisipasi kita semua yang terlibat dalam membantu terwujudnya ODF di desa Seraras.

PR kita yang berikutnya ada dua lagi, pertama pengolahan limbah cair rumah rumah tangga. Sebab jika orang sudah hidup sehat artinya orang jarang berobat, dengan begitu kesehatan masyarakat akan membaik, sehingga proses lainnya seperti belajar serta proses lainnya tentu lebih baik lagi.

"Kebiasaan hidup sehat harus selalu kita gaungkan, jika sudah hidup sehat maka dampaknya sangat baik, anak-anak kita bisa fokus belajar dan bisa berprestasi," sebutnya.

Di kabupaten Sekadau saat ini dari 94 desa sudah ada 50 desa yang sudah mandiri, 29 desa Maju dan sisanya masih desa berkembang.

Sementara itu Henry Alpius Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mengawali sambutannya Mengucapkan selamat dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat,sehingga berhasil membawa desa Seraras untuk bisa ODF Menjadi desa ODF adalah keputusan yang tepat, karena kesehatan merupakan Hukum tertinggi, bahkan 70 persen kesehatan warga berasal dari faktor lingkungan, jika lingkungan bersih maka masyarakatnya pasti akan sehat.

"Kesehatan merupak kebutuhan dasar, agar anak-anak kita sehat, serta terhindarnya masyarakat dari penyakit karena lingkungan yang sehat," katanya.

Masih dikatakan Kadis, ODF merupakan upaya merubah pola hidup masyarakat. Kabupaten Sekadau saat ini sebagai kabupaten terbaik percepatan ODF Se- provinsi Kalimantan Barat. Untuk diketahui lanjut dia, di kecamatan Sekadau hilir dari 20 desa sudah 14 desa yang sudah ODF tingal 6 desa lagi yang akan ODF pada tahun 2025 ini.

Sedangkan lanjut dia, ada beberapa kecamatan yang sudah ODF kecamatan yakni kecamatan Nanga Taman,Nanga Mahap,Belitang hulu 99,Belitang 98 persen Belitang hilir dan Sekadau hilir 87 persen.

Menurut dia Deklarasi ODF merupakan komitmen kita bersama, harapan kedepan agar jika ada rumah tangga baru ketika bangun rumah harus berikut WC nya. 

"Sebagai leading sektor untuk menangani kesehatan masyarakat dinas kesehatan menjamin pelayanan kesehatan kepada masyarakat, pelayanan kesehatan anak dan pelayanan kesehatan ibu hamil," tegas Henry.

Ia meminta kepada seluruh kepala desa untuk mendata Balita di wilayahnya masing-masing tujuan agar jumlah Balita terpantau supaya tenaga kesehatan bisa memonitor langsung kepada Balita di setiap desa. "Karena kita tidak ingin ada Ibu-ibu yang meninggal karena hendak melahirkan akibat pelayanan kesehatan kurang optimal," pesannya.

Ditempat yang sama kepala desa Seraras Jaya dalam sambutannya mengatakan, bahwa tidak dapat dipungkiri untuk melakukan deklarasi ODF hari ini banyak tantangan yang kami hadapi, terutama meyakinkan masyarakat agar tidak lagi BABS, pasalnya sekitar 80 persen masyarakat desa Seraras tinggal di bantaran sungai Kapuas.

Namun berkat kerja keras semua tokoh dan pihak lainnya untuk meyakinkan masyarakat. "Akhirnya semuanya bisa berjalan baik, dan Deklarasi ODF bisa kita laksanakan," kata Kades.

Ia mengakui banyak pihak yang ikut andil dalam proses ODF, terutama para tokoh masyarakat, Kepolisian, TNI serta WVI dan Timang Kaseh serta pihak lain yang terlibat langsung sehingga semua proses sebelum Deklarasi ini berjalan dengan baik,  seperti yang kita lakukan hari ini (kemarin red).

Kita juga bersyukur lanjut dia, ada juga bantuan dari pihak dinas PUPR kabupaten Sekadau dari Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembuatan Water Close (WC) masyarakat. Berkat bantuan tersebut beban Pemdes Seraras semakin berkurang. "Untuk itu saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Pemerintah Daerah kabupaten Sekadau," ucapnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa mengenai profil desa Seraras, bahwa di desa Seraras terdiri dari 14 RT dengan 2257 jiwa dengan jumlah KK 464, dari jumlah tersebut beberapa tahun lalu terdapat 52 kasus Stunting. Namun hingga tahun 2024 lalu kasus Stunting sudah bisa dikurangi Kiki sisa 16 persen dari jumlah kasus yang ada. 

"Pelan namun pasti kami dari Pemdes Seraras tetap mendukung program dari Pemerintah Daerah kabupaten Sekadau," ucapnya lagi 

Dikatakan dia lagi, beberapa tahun kedepan kami akan fokus untuk memperbaiki infrastruktur yang masih belum baik. Tekad kami kedepan agar semua Infrastruktur di wilayah desa Seraras bisa dinikmati oleh semua kalangan. "Agar pelayanan terhadap masyarakat lebih baik lagi, kami minta pemerintah daerah kabupaten Sekadau bisa mengalokasikan dana untuk pembangunan kantor desa yang representatif, pasalnya kantor desa yang ada sekarang dibangun sejak zaman Orde lama. "Jka banjir masyarakat harus datang mengunakan Sampan untuk berurusan ke kantor desa, soal gedung kantor desa sekarang berada dekat bantaran sungai, jadi rencananya akan kita pindahkan ke belakang sesuai pengembangan desa," tutupnya 

Untuk diketahui bahwa deklarasi ODF di desa Seraras untuk tiga pilar yakni pilar 1 sampai 3.

1. Stok Buang Air Besar Sembarangan (ODF).2. Cuci Tangan Pakai Sabun dan 3. Pengelolaan air dan makanan rumah tangga.

Kemudian acara dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati serta penandatanganan peryataan ODF dan pemberian sertifikat penghargaan.

Hadir pada kegiatan tersebut, Kadis Pemdes Sabas, kadis Sosial Martinus Ridi, kadis Dukcapil Suryadi, Inspektur Awan Yudha, Kepala BAPPERIDA Teresia Lili,  Kadis Perhubungan Hermasyah, Menejer WVI, Menejer Timang Kaseh, Camat Sekadau hilir Gustiar Indarto, Babinsa, Bhabinkamtibmas, para kepala desa serta para tokoh masyarakat lainnya.(tar/wos).

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments