Foto ilustrasi |
Menurut dia, pemberitaan yang benar terhadap sebuah kejadian tentu harus disertai bukti yang otentik, bukan sekedar katanya. Karena sebagai media pemberitaan perlu akurat dan mengedukasi.
"Bukan malah menyesatkan, dengan pemberitaan yang tidak benar-benar terjadi, karena sebagai media harus menunjukkan profesional dalam membuat berita," sarannya.
Setau saya apa yang dituduhkan oleh media tersebut dalam bentuk pemberitaan perlu ada klarifikasi terhadap beberapa narasumber yang otentik, agar tidak menjadi berita yang menyesatkan masyarakat. Padahal beberapa hari lalu di media sosial Facebook akun atas nama inisial MTHR dalam akun tersebut menyatakan tidak ada aktivitas PETI di wilayah yang dimaksud.
Ia menyarankan, ketika membuat berita tentu mengunakan 5 W 1 H tujuan agar masyarakat bisa mengerti terkait kapan kapan dan siapa. "Bukan hanya dengar katanya, supaya berita yang kita release bisa akurat dan dapat dipercaya
Berikut isi berita yang lansir media Jurnalis-Komnas tersebut
Media kembali menerima informasi dari WKS (Warga kabupaten Sanggau – dirahasiakan oleh media) bahwa aktivitas PETI di desa Sungai Batu, kecamatan Kapuas, kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, masih tetap eksis sampai saat ini, hal ini diungkapkan warga Sanggau pada Minggu, 19/2025.
WKS mengatakan mengenai setoran uang masuk, uang harian, uang bulanan, bagi yang mau masuk lahan PETI di desa Sungai Batu.
“Duit masok di Sanggau 30jt bg harian e 900rb duit bulanan e 30 jt ugok,” kata WKS.
WKS juga mengungkapkan siapa yang jadi pengurus PETI di desa Sungai Batu tersebut.
“Yg ngurus namo e ca.ak,” ungkap WKS
Adanya informasi yang sangat luar biasa tersebut, sudah seharusnya ada penindakan dari APH (Aparat Penegak Hukum) yang ada, Polres Sanggau bersama Polda Kalbar.
Seorang pemerhati kegiatan ilegal di Kalbar yang biasa dipanggil Bang Man memberikan komentar.
“Dengan adanya info yang sangat mencengangkan itu, masuk 30 juta, harian 900 ribu, bulanan 30 juta, pihak APH wajib untuk bertindak, langsung ke lapangan, apa benar ada aktivitas PETI, jika benar, ambil tindakan hukum, telusuri kemana uang yang menjadi setoran itu, apakah ada mengalir kuat kepada para oknum yang membekingi?, jangan ada sandiwara yang direkayasa untuk mengelabui publik,” komentar Bang Man saat diminta oleh media terkesan mengeritik wartawan.
“Saya hanya memberikan komentar, saya bukan pelaku PETI, jadi jangan selidiki saya, kata orang pintar, hati-hati jaman now ini, orang yang mengadu atau melaporkan adanya tindak pidana justru dia yang akan dibuat menjadi terpidana, jaringan mafia udah masuk ke semua lini, gitu kata orang pintar, dia juga mengatakan bahwa orang pintar sangat banyak di negara ini namun orang pintar yang jujur sudah sangat langka,” celoteh Bang Man.
Media mencoba melakukan konfirmasi kepada pengurus PETI di desa Sungai Batu, kepada Kades Sungai Batu, kepada Polsek Kapuas dan Polres Sanggau, namun sampai berita ini diterbitkan belum dapat terlaksana.
Media selalu siap melayani Hak Jawab dari semua pihak yang terkait pada pemberitaan.
Timred
"Jika ditelaah secara mendalam isi berita ini hanya sebuah tudingan semata, tidak ada kepastian dan bukti yang otentik," ucapnya (tim redaksi)